1. Pengertian Kelompok
Sebagai makhluk Tuhan yang serba
kekurangan, manusia yang lazimnya bersifat individu, tidak akan bisa bertahan
jika tidak bersosialisasi dengan manusia yang lainnya. Oleh karena itu, manusia
juga dikatagorikan sebagai makhluk sosial, yang artinya saling bergantung satu
sama lain. Maka dari itu dibutuhkanlah sebuah tim atau kelompok agar bisa
mencapai suatu tujuan dengan mudah. Saya akan membahas tentang kelompok dan
sistem kerja samanya.
Kelompok adalah sekumpulan orang
yang mempunyai tujuan bersama yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai
tujuan bersama, mengenal satu sama lainnya, dan memandang mereka sebagai bagian
dari kelompok tersebut. Kelompok ini misalnya adalah keluarga, kelompok
diskusi, kelompok pemecahan masalah, atau suatu komite yang tengah berapat
untuk mengambil suatu keputusan. Dalam komunikasi kelompok, juga melibatkan
komunikasi antarpribadi. Karena itu kebanyakan teori komunikasi antarpribadi
berlaku juga bagi komunikasi kelompok.
2. Karakteristik
Kelompok
Karakteristik Kelompok antara
lain:
a. Terdiri dari dua orang atau lebih dalam
interaksi sosial baik secara verbal maupun non verbal.
b. Anggota kelompok harus
mempunyai pengaruh satu sama lain supaya dapat diakui menjadi anggota suatu
kelompok
c. Mempunyai struktur hubungan
yang stabil sehingga dapat menjaga anggota kelompok secara bersama dan
berfungsi sebagai suatu unit.
d. Anggota kelompok adalah orang
yang mempunyai tujuan atau minat yang sama.
e. Individu yang tergabung dalam
kelompok, saling mengenal satu sama lain serta dapat membedakan orang-orang
yang bukan anggota kelompoknya.
3. Tahapan Pembentukan Kelompok
Perkembangan sebuah kelompok
selalu berbeda satu dengan yang lainnya. Namun demikian, terdapat beberapa cara
yang dapat digunakan untuk membentuk sebuah kelompok. Berikut ini adalah
beberapa tahapan dalam pembentukan kelompok.
A. Forming.
Forming adalah tahap orang berkumpul dan membentuk sebuah
kelompok. Pada suatu kegiatan, tidak sedikit peserta yang mengikutinya karena
penugasan. Kondisi seperti ini tidak jarang menimbulkan perasaan was-was maupun
keraguan di hati peserta tersebut.
B. Informing.
Informing merupakan tahap dimana kelompok yang baru terbentuk
tersebut diberi penjelasan tentang tujuan dari kegiatan yang akan
diselenggarakan. Pada tahap ini biasanya akan didapati interaksi antaranggota
karena setiap peserta mulai sadar bahwa mereka menuju pada tujuan yang sama.
Seorang fasilitator biasanya akan mencari titik pijak yang sama, dan membentuk
visi, misi, serta tujuan kelompok. Fasilitator diharapkan dapat menggunakan
kegiatan pengenalan dan agenda yang jelas.
C. Storming.
Pada tahap ini, pembangunan peran diantara masing-masing
peserta mulai terbentuk. Storming merupakan fase yang sangat penting dalam
dinamika kelompok, karena pada tahap ini akan terjadi tarik menarik, uji coba,
bahkan konflik. Benturan antarpribadi sangat mungkin terjadi pada tahap ini –
bahkan benturan antara peserta dengan pemimpin kelompok. Seorang fasilitator
diharapkan dapat memberikan dukungan kepada seluruh kelompok. Dengan
mengembangkan dan menggunakan teknik-teknik fasilitasi, fasilitator juga perlu
senantiasa mengingatkan peserta akan tujuan dan norma-norma kelompok. Usahakan
agar fasilitator dapat menjaga terjadinya keterbukaan dan mendorong setiap
peserta untuk mengatasi konflik yang terjadi.
D. Norming.
Tahapan ini merupakan tahap stabilisasi dimana aturan, ritual,
dan prosedur telah ditetapkan dan diterima oleh seluruh peserta. Peserta telah
menyepakati identitas perasn sehingga terciptanya suasana kebersamaan. Jalan
menuju kemajuan disepakati dan disetujui bersama. Fasilitator diharapkan dapat
memberikan kontribusi dalam menghaluskan proses. Jika diperlukan, perbaiki atau
sesuaikan norma yang ada, untuk kemudian diserahkan kembali implementasinya
kepada kelompok.
E. Mourning.
Mourning merupakan tahap akhir dari proses pembentukan sebuah
kelompok. Pada tahapan ini, seluruh tugas telah selesai dikerjaan dan tujuan
utama pembentukan kelompok sudah terpenuhi. Siklus kehidupan kelompok secara
resmi telah berakhir. Terkadang muncul rasa sedih diantara peserta. Sebagian
mulai memikirkan tugas lain yang telah menanti. Fasilitator yang baik diharapkan
dapat membantu peserta dalam mempersiapkan masa transisi dari pembentukan
kelompok menuju bubarnya kelompok.
F. Transforming.
Pada tahapan ini, tim telah menjadi dinamis karena pembentukan
kelompok sudah terjadi dan mulai ada perubahan baik di masing-masing peserta
maupun pada kelompok secara keseluruhan. Sebagai seorang fasilitator,
diharapkan dapat menunjukkan dukungan dan rasa percaya kepada kelompok. Hargai
perubahan yang terjadi dengan memberikan pujian. Yang perlu diingat adalah
sebaiknya pujian yang diberikan tidak berlebihan.
4. Kekuatan Team Work
Teamwork
atau kerja sama tim merupakan bentuk kerja kelompok yang bertujuan untuk
mencapai target yang sudah disepakati sebelumnya. Harus disadari bahwa teamwork
merupakan peleburan berbagai pribadi yang menjadi satu pribadi untuk mencpai
tujuan bersama. Tujuan tersebut bukanlah tujuan pribadi, bukan tujuan ketua
tim, bukan pula tujuan dari pribadi paling populer di tim. Dalam sebuah tim
yang dibutuhkan adalah kemauan untuk saling bergandeng-tangan menyelesaikan
pekerjaan. Bisa jadi satu orang tidak menyelesaikan pekerjaan atau tidak ahli
dalam pekerjaan A, namun dapat dikerjakan oleh anggota tim lainnya. Inilah yang
dimaksudkan dengan kerja tim, beban dibagi untuk satu tujuan bersama.
5. Hal-hal yang
harus dihindari pada Kelompok
a.
Hindari cara
mempertahankan pendapatsecara membabi buta.
b.
Jangan merubah
pendapat hanya demikesepakatan dan menghindari konflik.
c.
Hindari prosedur
penyerangan konflik,seperti voting, lempar koin.
d.
Mencoba melibatkan
semua orang dalamproses pengambilan keputusan.
e.
Jangan berasumsi
bahwa seorang harus menang dan seorang harus kalah pada waktu diskusi.
Dalam kelompok,
sangat dibutuhkan kerja sama yang baik. Penurunan ego bagi masing-masing
anggota kelompok sangat lah penting agar semuanya dapat berjalan dengan lancar.
Sosok pemimpin yang dihormati dan tegas sangatlah penting agar semua anggota
kelompok dapat bekerja sesuai prosedur yang ditetapkan. Yang terpenting dalam
sebuah kelompok atau organisasi, ialah pengertian dan saling memahami antara
anggota agar semua masalah yang ada
dalam tim dapat diselesaikan dengan baik dan benar dan tanpa adanya rasa saling
dirugikan satu sama lain. Berkorban dalam organisasi juga penting namun perlu
diingat, pengorbanan yang dilakukan haruslah sesuai dengan apa yang ada. Sehingga
masing-masing anggota dapat lebih menumbuhkan rasa saling percaya satu sama
lain.
Sumber :
http://evisetianingsihpraptono.blogspot.com/2013/05/bekerjasama-dalam-team-kelompok_3.html
http://hanifhumaidah.blogspot.com/2013/01/bekerja-sama-dalam-tim.html
http://www.slideshare.net/elmakrufi/dinamika-kelompok-kerja-sama-tim
No comments:
Post a Comment