Saturday, August 11, 2018

RANCANGAN USULAN PENELITIAN


RANCANGAN USULAN PENELITIAN

Rancangan Usulan Penelitian
Apa itu rancangan usulan penelitian dan Proposal?
Rancangan usulan penelitian adalah langkah yang paling awal dalam proses penyusunan penelitian. Usulan penelitian adalah langkah berikutnya, dan makalah adalah hasil akhirnya. Rancangan usulan penelitian ini memberi gambaran secara menyeluruh tentang pokok masalah yang hendak diteliti, teori dan konsep serta data yang dipakai untuk melakukan penelitian; cara penelitian dilakukan dan hasil yang diharapkan akan dicapai. Rancangan usulan penelitian ini dipakai untuk menilai apakah seorang itu bisa mulai melakukan penelitian secara mandiri.
Tidak jauh berbeda dengan rancangan usulan penelitian, proposal memiliki kemiripan arti dengan rancangan usulan penelitian. Pada KBBI, Proposal adalah rencana yang dituangkan dalam bentuk rancangan kerja, perencanaan secara sistematis, matang dan teliti yang dibuat oleh peneliti sebelum melaksanakan penelitian, baik penelitian di lapangan (field research) maupun penelitian di perpustakaan (library research). Keterampilan menulis proposal perlu dimiliki setiap insan berpendidikan agar mereka terbiasa berpikir sistematis-logis sebagaimana di dalam langkah-langkah penulisan proposal. Oleh karena itu, tidak sedikit yang mengatakan bahwa rancangan usulan penelitian juga disebut sebagai proposal penelitian.

A.Manfaat Rancangan Usulan Penelitian
1.     Sebagai kerangka operasional penelitian (blue print)
2.    Menegaskan kedalaman (intensitas) dan keleluasaan (ekstensitas) penelitian.
3.    Memperkirakan penelitian yang akan dihadapi dan rancangan alterative penyelesaiannya.
4.    Mengetahui kelemahan hasil penelitian

B.Bentuk rancangan usulan penelitian
Suatu penelitian itu mungkin bermaksud dan bertujuan untuk memperoleh data informasi dan kemudian untuk bahan menulis. Misalnya :
a)     Skripsi
b)    Makalah untuk seminar, simposium, dan pertemuan ilmiah lainnya.
c)     Karangan ilmiah
d)    Tesis magister/disertasi doctor
e)     Laporan proyek

Bobot dan mutu akademis karangan ilmiah hasil penelitian itu dapat dikaji dan dinilai dari 5 aspek :
1.     Aktualitas masalah
Masalah yang diformulasikan haruslah masalah yang masih hangat diperbincangkan/upto date dan banyak mencari perhatian para ahli untuk dicari jawabannya serta juga harus nyata adanya.
2.     Relevansi manfaat praktis
Jawaban masalah yang dikemukakan bernilai prakktis, sehingga hasil penelitian bedaya guna serta menjangkau masyarakat luas. Kesimpulan- kesimpulan yang ditarik harus mantap dan saran-sarannya menarik perhatian dan beralasan kuat.
3.     Metodologi penelitian akurat
Bobot mutu akademis karya tulis hasil penelitian itu ditentukan juga oleh adekuasi rancangan penelitian, instrumentasi dan pengukuran, metodologi penulisannya juga ikut menentukan bobot nilai/ mtu akademis karya tulis ilmiah.
4.     Orisinalitas penelitian
Penelitian disebut orisinal bila bahan dan atau metode yang digunakan belum pernah dilakukan oleh peneliti lain, setidak-tidaknya menurut jangkauan informasi yang tersedia. Dengan kata lain walaupun bahan sama tetapi metodenya beda, maka penelitian itu dianggap penelitian orisinal dan juga sebaliknya jika bahan beda tapi metode sama itu juga digolongkan penelitian orisinal.
5.     Sumbangan terhadap ilmu pengetahuan
Penelitian yang bersipat integratif dan konprehensif yaitu penelitian yang hasilnya merupakan kebulatan dan menyeluruh. 
Sistematika penyusunan karya tulis ketajaman logika (way of thinking) dan urutan serta kaitan logika (flow of thought) ini mengarahkan sistematika dan jelasnya pokok persoalan dalam karya tulis, apabila materi yang terkumpul dikomunikasikan secara konsisten dengan menjaga relevansi setiap aspek, sedemikian sehingga kalimat yang satu berhubungan dean berkaitan maka komunikasi yang dibuat akan lebih epektiif
rancangan usulan penelitian adalah langkah yang paling awal dalam proses penyusunan penelitian. Usulan penelitian adalah langkah berikutnya, dan makalah adalah hasil akhirnya.
Rancangan usulan penelitian ini memberi gambaran secara menyeluruh tentang pokok masalah yang hendak diteliti, teori dan konsep serta data yang dipakai untuk melakukan penelitian; cara penelitian dilakukan dan hasil yang diharapkan akan dicapai. Rancangan usulan penelitian ini dipakai untuk menilai apakah seorang itu bisa mulai melakukan penelitian secara mandiri.

Unsur-unsur pokok pada Rancangan Usulan Penelitian sebagai berikut :
1. Bagian Awal
a. Judul penelitian yang direncanakan akan dilakukan.
b. Identitas penyusun rancangan.
c. Tanggal pengajuan rancangan ke Program Pascasarjana.
2. Bagian Utama
Bagian utama meliputi :
a.     Rasional dari judul yang dipilih.
b.     Perumusan masalah, telaah pustaka dan penelitian terdahulu.
c.     Tujuan dan kegunaan penelitian.
d.     Kerangka pemikiran teoritis.
e.     Rancangan hipotesis, jika dipakai.
f.     Metode penelitian.
g.     Hasil yang diharapkan dan masalah yang diantisipasi.
h.     Jadwal penelitian.

3. Bagian Akhir
a.     Daftar pustaka sementara.
b.     Daftar riwayat hidup penyusun rancangan.
Uraian terperinci mengenai unsur-unsur pokok itu akan disaksikan pada Bab III.

Bentuk dan isi usulan penelitian
Rancangan usulan penelitian untuk disertasi sekurang-kurangnya memuat unsur-unsur pokok sebagai berikut :
1.     Bagian Awal
a.     Judul penelitian yang direncanakan akan dilakukan.
b.     Identitas penyusun rancangan.
c.     Tanggal pengajuan rancangan ke Program Pascasarjana.
2.   Bagian Utama
Bagian utama meliputi :
a.     Rasional dari judul yang dipilih.
b.     Perumusan masalah, telaah pustaka dan penelitian terdahulu.
c.     Tujuan dan kegunaan penelitian.
d.     Kerangka pemikiran teoritis.
e.     Rancangan hipotesis, jika dipakai.
f.     Metode penelitian. 
g.     Hasil yang diharapkan dan masalah yang diantisipasi
h.     Jadwal penelitian 
3.   Bagian Akhir  
a. Daftar pustaka sementara 
b. Daftar riwayat hidup penyusun rancangan.

ISI RANCANGAN USULAN PENELITIAN 

A.   Bagian Awal
1.      Judul
Judul rancangan usulan penelitian diketik dengan huruf kapital. Judul hendaklah cukup ekspresif menunjukkan dengan tepat masalah yang hendak diteliti. Di bawah judul ditulis kalimat :
"Rancangan Usulan Penelitian Untuk Disertasi"
2.      Identitas Penulis
Nama : hanya huruf-huruf pertama yang diketik dengan huruf Kapital.
3.      Tanggal Pengajuan, ditulis :
Diajukan kepada Program Pascasarjana
Universitas Gunadarma 2013
pada tanggal




B.   Bagian Utama
Perumusan Masalah
Dalam rancangan usulan penelitian untuk disertasi, unsur pokok perumusan masalah ini mempunyai peranan lebih penting dari unsur-unsur pokok lain.
·         Tujuan dan Kegunaan Penelitian 
           Dalam fasal tujuan dan kegunaan penelitian ini disebutkan secara spesifik tujuan-tujuan apa yang dirancangkan akan dicapai dalam penelitian itu dan kegunaan apa yang akan diperoleh dari penelitian yang dirancangkan.
·         Metode Penelitian 
Pasal metode penelitian memuat hal-hal sebagai berikut:
a.          Pendekatan dan bentuk/cara yang dipakai untuk meneliti.
b.          Penjelasan tentang populasi serta rancangan teknik pengambilan sampel yang akan digunakan dalam penelitian
c.          Metode pengumpulan data dan alat pengambil data yang akan digunakan

C. Bagian Akhir
Daftar Pustaka 
      Penulisan daftar pustaka didasarkan atas pustaka yang telah dijadikan sumber dalam penyusunan rancangan usulan penelitian. Tujuan utama penyajian daftar pustaka adalah memberi informasi mengenai bagaimana orang dapat dengan mudah menemukan sumber yang disebutkan dalam rancangan usulan penelitian. Hal-hal yang perlu disebutkan dalam daftar pustaka adalah seperti disebutkan dibawah ini :
v  Untuk buku adalah Nama penulis
v  Untuk jurnal adalah Untuk sumber pustaka lain dapat digunakan pedoman yang lazim.
Ada beberapa hal dalam penulisan dan cara membuat daftar pustaka, diantaranya adalah:

·         Nama penulis
·         Tahun Terbit
·         Judul Buku / Karya
·         Tempat Terbit
·         Nama Penerbit
Penulisan suatu daftar pustaka tidak bisa dikerjakan secara sembarangan, akan tetapi mesti berdasarkan aturan yang sudah diterapkan. Di bawah ini adalah beberapa aturan dari penulisan daftar pustaka:
1.     Nama penulis yang terdiri dari dua kata maupun lebih, adapun tata cara penulisannya yaitu dengan dibalik dan antara elemen pertama dan elemen yang kedua dikasih tanda koma (,).
Misalnya nama penulis bukunya adalah Ali Mustofa, jadi penulisannya pada daftar pustaka: Mustofa, Ali.
Catatan :
Ø  Kalau penulisnya ada dua orang, maka yang dibalik cuma nama pengarang yang pertama, kemudian antara nama pengarang pertama dan yang kedua dituliskan kata ‘dan’.
Ø  Jika penulisnya ada tiga orang atau malahan lebih, berarti yang dituliskan cuma nama pengarang yang pertama (Tetapi tetap dibalik kalau namanya dua elemen atau lebih) dibarengi dengan kata ‘dkk’ (dan kawan-kawan).
Contohnya suatu buku ditulis oleh 4 orang, yaitu Fadhilah Muhammad, Fazi Akbar, Rojali Akmal, dan Dian Saputra. Maka pada penulisan daftar pustaka ditulis: Muhammad, Fadhilah dkk.
2.    Pada penulisan daftar pustaka tidak perlu mencantumkan Gelar kebangsawanan, gelar akademis maupun gelar keagamaan. Misalnya Deni Wahyudi, S. Pd hanya ditulis: Wahyudi, Deni.
3.    Urutan penulisan ke arah samping kanan yakni: nama penulis (dibalik, diakhiri tanda titik), tahun terbit (jika tidak tersedia, tulis saja ‘Tanpa Tahun’, diakhiri tanda titik), nama kota tempat terbit (diakhiri titik dua), dan terakhir nama penerbit (diakhiri titik).
Misalnya satu buah buku yang judulnya Rembulan Tenggelam di Wajahmu yang dikarang oleh Tere Liye, M. Pd diterbitkan oleh PT Gramedia, Jakarta, di tahun 2015, maka pada daftar pustaka dicantumkan:
Liye, Tere. 2015. Rembulan Tenggelam di Wajahmu. Jakarta: PT Gramedia.
4.    Judul Karya Tulisan Ilmiah ditulis miring atau italic.
5.    Format susunan Penulisan Daftar Pustaka berurutan mulai dari A sampai Z sesuai dengan huruf-huruf awal dari Nama pengarang buku
Contoh penulisan daftar pustaka :
Ahmad, A. Kasim. 1990. Pendidikan Seni Teater, Buku SMA. Jakarta: Yogyakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Alwi, Hasan, dkk. 2000. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.

Arsyad, Maidar G. dan Mukti U.S. 1991. Pembinaan kompetensi Berbahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.


BAHAN dan  FORMAT

A.    Bahan
Rancangan usulan penelitian untuk disertasi ditulis pada kertas HVS 80, ukuran A4, dengan mempergunakan warna hitam. Tabel dan gambar, jika ada, disajikan pada kertas yang sama. Penyajian Naskah.

B.     Pengetikan
 Rancangan usulan penelitian untuk disertasi diketik dengan jarak 1,5 spasi. Huruf yang digunakan huruf Times New Romans ukuran 12 point, 10 ketukan tiap inci. Untuk seluruh naskah dipergunakan tipe huruf yang sama. Lambang, huruf atau tanda yang tidak dapat dibuat dengan mesin tulis ditulis dengan rapi menggunakan tinta hitam. Kata asing ditulis dengan huruf Italic.Huruf kursif diganti dengan huruf biasa dengan diberi garis dibawahnya.

Alinea baru diberi indensi (masuk) 5 ketukan.

 Jarak Tepi. Ketikan terletak :
Dari tepi atas : 4 cm
Dari tepi bawah : 3 cm
Dari tepi kiri : 4 cm
Dari tepi kanan : 3 cm

C.      Nomor Halaman
Halaman naskah rancangan usulan penelitian untuk disertasi dan rujukannya diberi nomor urut dengan angka Arab, dimulai dengan angka 1. Semua nomor halaman diketik dengan jarak 3 cm dari tepi kanan dan 2,5 cm dari tepi atas.

D.     Tabel dan Gambar 
Tabel dan gambar diberi nomor dengan angka Arab. Tabel harus diketik dengan menggunakan tipe huruf yang sama dengan yang digunakan untuk mengetik keseluruhan naskah. Dalam hal pengetikan dilakukan dengan mesin tulis IBM atau sejenisnya, harus dipergunakan kepala mesin tulis yang sama. Bila pengetikan tidak mungkin, seperti misalnya lambang, huruf Yunani, penulisan hendaklah dilakukan dengan menggunakan tinta hitam.

Berbagai Tingkatan Judul
Berbagai tingkatan judul ditulis dengan cara sebagai berikut : 
Judul diketik dengan huruf kapital semua pada halaman baru dengan jarak 5 cm dari tepi atas dan dengan jarak yang seimbang dari tepi kiri dan kanan.Sub judul huruf pertamanya ditulis dengan huruf kapital, diletakkan seimbang dari tepi kiri dan kanan dan diberi garis bawah. Anak Sub judul ditulis mulai dari tepi sebelah kiri, huruf pertamanya diketik dengan huruf kapital dan diberi garis bawah. Judul dalam tingkatan yang lebih rendah, ditulis seperti pada c, diikuti oleh kalimat berikutnya.
Rujukan dan Kutipan 
Semua sumber pustaka yang dikutip (secara langsung atau tidak) dan dijadikan rujukan harus disebutkan. Cara menyebutkan sumber itu antara lain dengan menuliskan di dalam kurung : nama pengarang, tahun publikasi dan (kalau perlu) halaman yang dikutip atau yang dijadikan rujukan, kecuali kalau ada ketentuan lain menurut kebiasaan dalam suatu bidang ilmu tertentu. Jumlah halaman rancangan usulan penelitian berkisar antara 15 – 20 halaman

SUMBER :

KARANGAN ILMIAH, SKRIPSI, TESIS, DISERTASI DAN JURNAL


KARANGAN ILMIAH, KARANGAN ILMIAH POPULER, dan JURNAL

SKRIPSI
Skripsi adalah istilah yang digunakan di Indonesia untuk mengilustrasikan suatu karya tulis ilmiah berupa paparan tulisan hasil penelitian sarjana S1 yang membahas suatu permasalahan/fenomena dalam bidang ilmu tertentu dengan menggunakan kaidah-kaidah yang berlaku. Skripsi bertujuan agar mahasiswa mampu menyusun dan menulis suatu karya ilmiah, sesuai dengan bidang ilmunya. Mahasiswa yang mampu menulis skripsi dianggap mampu memadukan pengetahuan dan keterampilannya dalam memahami, menganalisis, menggambarkan, dan menjelaskan masalah yang berhubungan dengan bidang keilmuan yang diambilnya.
Skripsi merupakan persyaratan untuk mendapatkan status sarjana (S1) di setiap Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang ada di Indonesia. Istilah skripsi sebagai tugas akhir sarjana hanya digunakan di Indonesia. Negara lain, seperti Australia menggunakan istilah thesis untuk penyebutan tugas akhir dengan riset untuk jenjang undergraduate (S1), postgraduate (S2), Ph.D. dengan riset (S3) dan disertation untuk tugas riset dengan ukuran yang kecil baik undergraduate (S1) ataupunpostgraduate (pascasarjana). Sedangkan di Indonesia skripsi untuk jenjang S1, tesis untuk jenjang S2, dan disertasi untuk jenjang S3.
Dalam penulisan skripsi, mahasiswa dibimbing oleh satu atau dua orang pembimbing yang berstatus dosen pada perguruan tinggi tempat mahasiswa kuliah. Untuk penulisan skripsi yang dibimbing oleh dua orang, dikenal istilah Pembimbing I dan Pembimbing II. Biasanya, Pembimbing I memiliki peranan yang lebih dominan bila dibanding dengan Pembimbing II.
Proses penyusunan skripsi berbeda-beda antara satu kampus dengan yang lain. Namun umumnya, proses penyusunan skripsi adalah sebagai berikut:
  • Pengajuan judul skripsi
  • Pengajuan proposal skripsi
  • Seminar proposal skripsi
  • Penelitian
  • Setelah penulisan dianggap siap dan selesai, mahasiswa mempresentasikan hasil karya ilmiahnya tersebut pada Dosen Penguji (sidang tugas akhir).
  • Mahasiswa yang hasil ujian skripsinya diterima dengan revisi, melakukan proses revisi sesuai dengan masukan Dosen Penguji.
Terdapat juga proses penyusunan skripsi yang cukup ringkas sebagai berikut:
  • Pengajuan judul skripsi/meminta topik skripsi dari dosen
  • Penelitian dan bimbingan skripsi
  • Seminar
  • Sidang
  • Revisi

Karakteristik Skripsi
1.     Merupakan karya ilmiah sehingga harus dihasilkan melalui metode ilmiah.
2.     Merupakan laporan tertulis dari hasil penelitian pada salah satu aspek kehidupan masyarakat atau organisasi (untuk ilmu sosial). Hasil penelitian ini dikaji dengan merujuk pada suatu fenomena, teori, atau hasil-hasil penelitian yang relevan yang pernah dilaksanakan sebelumnya.

Pedoman Umum Penyusunan Skripsi
 Kerangka skripsi dibagi dalam 3 bagian, yaitu: bagian awal/pembuka , bagian isi (teks) dan bagian akhir/penunjang.

 Bagian Pembuka
• Cover
• Halaman judul.
• Halaman pengesahan.
• Abstraksi
• Kata pengantar.
• Daftar isi.
• Ringkasan isi.
Bagian Isi
Pendahuluan
• Latar belakang masalah.
• Perumusan masalah.
• Pembahasan/pembatasan masalah.
• Tujuan penelitian.
• Manfaat penelitian.
Kajian teori atau tinjauan kepustakaan
• Pembahasan teori
• Kerangka pemikiran dan argumentasi keilmuan
• Pengajuan hipotesis
Metodologi penelitian
• Waktu dan tempat penelitian.
• Metode dan rancangan penelitian
• Populasi dan sampel.
• Instrumen penelitian.
• Pengumpulan data dan analisis data.
Hasil Penelitian
• Jabaran varibel penelitian.
• Hasil penelitian.
• Pengajuan hipotesis.
• Diskusi penelitian, mengungkapkan pandangan teoritis tentang hasil yang didapatnya.
Bagian penunjang
• Daftar pustaka.
• Lampiran- lampiran antara lain instrumen penelitian.
• Daftar Tabel

Keterangan :
• Latar Belakang Masalah adalah paparan yang berisikan uraian tentang apa yang menjadi tema pokok (main issue), mengapa dipermasalahkan, apa relevansi pemecahan tema pokok tersebut.
• Rumusan Masalah menunjukkan, pertanyaan hukum yang relevan, tuntas, dan jelas pembatasannya terhadap tema pokok.
• Tujuan Penulisan, memuat tujuan/kegunaan pemecahan masalah hukum tersebut.
• Bab-Bab Uraian memuat isi penulisan yang teratur dengan baik, dan dapat ditinjau dengan mudah.
• Pertanggungjawaban Sistematika memuat argumentasi tentang bab-bab yang tersaji.
• Penutup, pada hakikatnya merupakan suatu kajian yang beranjak dari masalah dan diakhiri dengan suatu konklusi yang merupakan jawaban atas masalah yang dikaji.
• Simpulan, merumuskan kembali secara singkat jawaban atas pokok masalah sebagaimana telah diuraikan dalam bab-bab uraian yang harus dikaitkan dengan bab pendahuluan (rumusan masalah).

THESIS
Tesis adalah karya ilmiah yang ditulis dalam rangka penyelesaian studi pada tingkat program Strata Dua (S2), yang diajukan untuk dinilai oleh tim penguji guna memperoleh gelar Magister. Pembahasan dalam tesis mencoba mengungkapkan persoalan ilmiah tertentu dan memecahkannya secara analisis kristis. Tesis merupakan bukti kemampuan yang bersangkutan dalam penelitian dan pengembangan ilmu pada salah satu bidang keilmuan dalam Ilmu Pendidikan.

DISERTASI
Definisi Disertasi
“Disertasi” diturunkan dari bahasa Latin dissertatio, yang berarti “wacana”. Dalam pandangan umum, definisi disertasi adalah, “tugas ekstensif tertulis yang memerlukan penelitian mendalam oleh mahasiswa doktoral yang diharuskan untuk evaluasi akhir guna mendapatkan gelar doktor”.
Disertasi menurut ISO 7144,
"Disertasi adalah sebuah dokumen yang menyajikan penelitian dan hasil pengarang dan diajukan untuk mendukung pencalonan sebuah gelar atau kualifikasi profesi”
Bagaimana berbagai daerah mendefinisikan disertasi:
Disertasi memiliki konotasi berbeda di negara berbeda dan memuat level studi berbeda di berbagai negara. Di Amerika Serikat, disertasi didefiniskan sebagai hasil utama studi level doktoral. Di Amerika Serikat, dokumen penelitian PhD didefinisikan sebagai disertasi PhD, sementara di Eropa dan Inggris, ia disebut tesis PhD.
Di Australia dan Selandia Baru, disertasi berarti studi di level Master. Ia juga dapat didefinisikan sebagai bagian karya tulis diperluas pada level sarjana.
Inggris
Pada universitas-universitas di Inggris, kata tesis normalnya dikaitkan dengan PhD (doktoral), di saat yang sama disertasi merupakan ekspresi yang lebih luas untuk proyek besar yang diajukan sebagai bagian titel sarjana atau master.
Amerika Serikat
Di sejumlah program doktor Amerika Serikat, kata “disertasi” dapat merujuk sebagian besar waktu keseluruhan yang digunakan mahasiswa pasca sarjana (bersama dengan kuliah 2 atau 3 tahun), dan perlu bertahun-tahun kerja permanen untuk diselesaikan.
Hampir di semua universitas, disertasi adalah istilah untuk pengajuan yang disyaratkan untuk dokumen penelitian tertulis untuk titel doktor dan tesis hanya merujuk pada persyaratan titel Master.
Kesimpulan:
Disertasi adalah tugas diperluas yang tertulis dan memerlukan penelitian mendalam oleh mahasiswa yang dapat berupa esai panjang, penelitian dan hasil penelitian pengarang. Disertasi secara normal diberikan untuk kandidat pascasarjana, sarjana dan master di Inggris sementara kandidat di AS secara normal menyebutnya tesis.

Perbedaan antara Skripsi, Thesis dan Disertasi
Ketiganya mempunyai persamaan yaitu karya tulis berbasis penelitian.  Artinya karya itu merupakan laporan atas penelitian yang telah dilakukan mahasiswa dengan bantuan pembimbing.  Karena merupakan laporan penelitian, maka ketiganya mengikuti format pelaporan yang sama.  Perbedaan ketiga jenis karya itu terletak pada kedalaman, kemanfaatan, tujuAn yang ingin dicapai dengan penugasan itu, dan jenjang pemberian tugas tersebut.
1.     Skripsi dijadikan syarat kelulusan di program S-1 (sarjana) dengan maksud memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menunjukkan bahwa dia dapat menerapkan langkah-langkah pendekatan ilmiah untuk memperoleh pengetahuan dan melaporkannya secara tertulis.  Biasanya, dalam skripsi tidak dituntut adanya sintesis baru atau penemuan baru.
2.     Thesis dijadikan syarat kelulusan di program S-2 (magister) dengan maksud memberikan kesempatak kepda mahasiswa untuk menunjukkan bahwa dia dapat mebuat suatu sintesis baru atau penerapan pengetahuan yang sudah ada, dan melaporkannya secara tertulis.
3.     Disertasi dijadikan syarat kelulusan di program S-3 (doctor) dengan maksud memberikan kesempatan kepda mahasiswa untuk menunjukkana bahwa dia memahami (mengikuti) perkembangan mutakhir pengetahuan ilmiah di bidang ilmunya  dan memberikan sumbangan pada perkembangan ilmu itu melalui penemuan baru yang orisinal yang dilaporkannya secara tertulis.

Karangan Ilmiah
Pengertian Karangan
Karangan merupakan karya tulis yang dihasilkan dari kegiatan mengungkapkan pemikiran dan menyampaikannya melalui media tulisan kepada orang lain untuk dipahami.
Tujuan dari pembuatan karangan ilmiah :
a.    Memberi penjelasan
b.    Memberi komentar atau penilaian
c.    Memberi saran
d.    Menyampaikan sanggahan
e.    Membuktikan hipotesa Karangan Ilmiah atau yang sering disebut karya ilmiah adalah karangan yang dibuat berdasarkan cara yang sistematis dan memiliki ciri-ciri tertentu.


Karangan Ilmiah Populer
Merupakan suatu karya yang ditulis dengan menggunakan bahasa yang populer sehingga mudah dipahami oleh masyarakat dan menarik untuk dibaca. Menurut Liang Gee (dalam Dalman, 2012: 155) karangan ilmiah populer adalah semacam karangan ilmiah yang mencakup ciri-ciri karangan ilmiah, yaitu menyajikan fakta-fakta secara cermat, jujur, netral, dan sistematis, sedangkan pemaparannya jelas, ringkas, dan tepat. Menurut Wardani  (2007:17) karya ilmiah populer adalah karya ilmiah yang disajikan dengan gaya bahasa yang populer atau santai sehingga mudah dipahami oleh masyarakat dan menarik untuk dibaca.
Untuk dapat mengerti pengertian karya tulis ilmiah populer, ada baiknya kita mengkajinya dari kata-kata pembentuknya yaitu tulisan, ilmiah, dan populer. Tulisan adalah istilah yang digunakan untuk menyatakan sebuah karya tulis yang disusun berdasarkan tulisan, karangan, dan pernyataan gagasan orang lain. Orang yang menyusun kembali hal-hal yang sudah dikemukakan orang lain itu disebut penulis.
Dalam KBBI (2002:370-371) disebutkan bahwa kata ilmiah diartikan sebagai bersifat ilmu atau memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan, sedangkan ilmiah populer diartikan sebagai mengunakan bahasa umum sehingga mudah dipahami oleh masyarakat awam. Sedangkan istilah populer sendiri artinya dalam Kamus Bahasa Indonesia disebutkan bahwa populer berarti dikenal dan disukai orang banyak (umum). Bisa juga berarti sesuai dengan kebutuhan masyarakat pada umumnya, atau mudah dipahami orang banyak. Istilah popular merujuk kepada penggunaan bahasa yang relatif lebih santai, padat, serta mudah dicerna oleh masyarakat pembacanya yang begitu beragam. Karya tulis ilmiah populer merupakan karya ilmiah yang bentuk, isi, dan bahasanya menggunakan kaidah-kaidah keilmuan, serta disajikan dalam bahasa yang santai dan mudah dipahami oleh masyarakat awam.
Slamet Suseno (dalam Dalman, 2012: 156) mengemukakan bahwa karya tulis ilmiah populer lebih banyak diciptakan dengan jalan menyadur tulisan orang lain daripada dengan jalan menulis gagasan, pendapat, dan pernyataannya sendiri. Karya ilmiah populer adalah karangan ilmiah yang berisi pembicaraan tentang ilmu pengetahuan dengan teknik penyajian yang sederhana mengenai hal-hal kehidupan sehari-hari.

Ciri-Ciri Karya Tulis Ilmiah Populer
Sedangkan ciri-ciri karya ilmiah populer menurut Hakim (2004 : 57) diurutkan sebagai berikut:
2.            Bahan berupa fakta yang objektif
3.            Penyajian menggunakan bahasa yang cermat, tidak terlalu formal tapi tetap taat asas, disusun secara sistematis; tidak memuat hipotesis.
4.            Sikap penulis tidak memancing pertanyaan-pertanyaan yang meragukan.
5.            Penyimpulan dilakukan dengan memberikan fakta.

Ciri-ciri karangan semi ilmiah atau ilmiah populer, yaitu :
1.     Ditulis berdasarkan fakta pribadi
2.     Fakta yang disimpulkan subjektif
3.     Gaya bahasa formal dan popular
4.     Mementingkan diri penulis
5.     Melebih-lebihkan sesuatu
6.     Usulan-usulan bersifat argumentatif.
7.     Dan Bersifat persuasif.

Bentuk karangan semi ilmiah :
·         Artikel
·         Editorial
·         Opini
·         Tips
·         Reportase
·         Resensi buku : Bentuk kombinasi antara uraian, ringkasan, dan kritik objektif terhadap sebuah buku.

JURNAL
Pengertian Jurnal dan Fungsinya
Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama setelah bukti transaksi. Fungsi jurnal adalah menyediakan catatan yang lengkap dan permanen dari semua transaksi perusahaan yang disusun dalam urutan kronologis kejadiannya sebagai referensi di masa mendatang. Tujuan mencatat transaksi ke dalam jurnal adalah untuk menunjukkan pengaruh setiap transaksi ke dalam akun perusahaan. Jurnal digunakan sebagai dasar untuk melakukan posting ke akun di buku besar. Dalam siklus akuntansi perusahaan, jurnal merupakan kegiatan pencatatan dasar sebelum posting akun di buku besar. Dengan demikian, bila terjadi kesalahan dalam membuat jurnal, mengakibatkan akun di buku besar juga salah, sehingga laporan keuangan pun pada akhirnya juga salah. Ayat-ayat jurnal merupakan pendebitan dan pengkreditan akun yang terlibat dalam suatu transaksi
Jurnal juga merupakan permulaan pencatatan secara kronologis berupa pendebitan dan pengkreditan dari transaksi keuangan yang telah terjadi serta penjelasannya. Pendebitan dan pengkreditan transaksi dilakukan menurut kaidah pencatatan debit dan pencatatan kredit, dimana pencatatan debit harus dilakukan lebih dulu baru kemudian pencatatan kredit. Pencatatan debit dan pencatatan kredit ini merupakan kegiatan dalam jurnal yang biasanya juga disebut sebagai pencatatan ayat-ayat jurnal.

Bentuk-Bentuk Jurnal
Jurnal dapat mengacu kepada beberapa hal seperti Buku harian, Surat kabar harian, Jurnal pembukuan; buku catatan transaksi harian, Jurnal ilmiah-majalah yang khusus memuat artikel dalam suatu bidang ilmu tertentu. Sementara bentuk jurnal pada umumnya meliputi jurnal umum, jurnal khusus, jurnal penyesuaian (adjustment journal), jurnal penutup dan jurnal pembalik. Setiap bentuk jurnal ini memiliki fungsinya masing-masing.
·         Fungsi Jurnal Umum dalam Akuntansi
Jurnal umum dalam siklus akuntansi memiliki 5 fungsi penting untuk sebuah perusahaan jasa. Adapun kelima fungsi tersebut adalah:
a. Fungsi historis : Pencatatan setiap transaksi dilakukan berdasarkan tanggal terjadinya transaksi. Jurnal menggambarkan kegiatan perusahaan sehari-hari secara berurutan dan terus menerus. Inilah mengapa Jurnal umum memiliki fungsi historis karena dilakukan secara sistematis dan kronologis.
b. Fungsi pencatatan : Jurnal umum digunakan untuk mencatat setiap transaksi yang terjadi dalam perusahaan. Tiap perubahan kekayaan, modal, biaya, dan pendapatan harus terlebih dahulu dicatat ke dalam jurnal umum, agar pembuatan laporan keuangan perusahaan dapat dilakukan secara lengkap.
c. Fungsi analisis : Pencatatan dalam jurnal umum merupakan hasil analisis transaksi berupa pendebitan dan pengkreditan akun yang terpengaruh. Analisis ini mengenai penggolongan nama akun, pencatatan dalam pendebitan ataupun pengkreditan beserta jumlahnya.
d. Fungsi instruksi : Catatan dalam jurnal umum merupakan perintah untuk mendebit dan mengkredit akun sesuai dengan catatan dalam jurnal. Pencatatan dalam jurnal umum bukan sebatas dokumen transaksi dalam perusahaan tetapi bersifat instruksi. Hal ini dimaksudkan bahwa jurnal umum berfungsi memberikan perintah atau petunjuk dalam proses memasukkan data ke buku besar.
e. Fungsi informatif : Catatan dalam jurnal umum memberikan penjelasan mengenai bukti pencatatan transaksi yang terjadi.

·         Fungsi dan manfaat dari Jurnal Khusus, diantaranya:
1              Meringankan pekerjaan karena mudah ketika di Posting ke Buku Besar
2              Memungkinkan dilakukannya pembagian kerja,
3              Menghemat biaya dan tenaga dan
4              Pengendalian Internal bisa dilaksanaknakan dengan baik.

·         Fungsi jurnal penyesuaian adalah :
1.             Menetapkan saldo catatan akun buku besar pada akhir periode sehingga sesuai dengan saldo riil (yang sesungguhnya).
2.            Menghitung pendapatan dan beban selama periode yang bersangkutan.
Akun yang biasa memerlukan penyesuaian pada akhir periode adalah:
1.             Akun perlengkapan, karena pemakaian.
2.            Akun beban dibayar di muka, karena waktu telah dijalani/jatuh tempo.
3.            Akun aktiva tetap, karena penyusutan aktiva.
4.            Akun pendapatan, karena ada pendapatan yang belum diperhitungkan atau penerimaan yang belum menjadi pendapatan.
5.            Akun beban, karena ada beban yang belum diperhitungkan atau pembayaran yang belum menjadi beban.
6.            Akun pendapatan diterima di muka, karena berjalannya waktu atau diserahkannya prestasi pada pelanggan.

·         Fungsi jurnal penutup adalah:
1.     Menghitung jumlah laba/rugi dari akun pendapatan dan beban.
2.    Memindahkan (menolkan) saldo akun sementara ke akun modal untuk pencatatan periode berikutnya.
3.    Menghitung modal akhir periode.
Akun mana saja yang perlu ditutup?
1.     Akun pendapatan
2.    Akun beban
3.    Akun ikhtisar laba/rugi atau saldo laba/saldo rugi
4.    Akun prive.

·         Fungsi jurnal pembalik adalah:
1.     Mempermudah pencatatan transaksi pada awal periode akuntansi yang baru, terutama yang berhubungan dengan ayat jurnal penyesuaian.
2.    Menyederhanakan penyusunan jurnal pada periode akuntansi berikutnya. jurnal pembalik dapat memberikan manfaat bila perusahaan membuat ayat jurnal yang jumlahnya banyak.
3.    Meminimalisir kesalahan atau kekeliruan yang mungkin bisa terjadi, seperti menghindari pengakuan biaya atau pendapatan yang double karena penyusunan ayat jurnal penyesuaian. untuk transaksi yang akrual dan transaksi yang deferral tertentu.


SUMBER :
Buku Paduan Skripsi oleh Farid Hamid, S.Sos., M.Si dan Drs. A. Rachman, M.M., M.Si.
Mukayat D. Brotowidjoyo. Penulisan Karangan Ilmiah. Jakarta: Akademika Pressindo, 2002.