Saturday, August 11, 2018

KARANGAN ILMIAH, NON-ILMIAH, DAN POPULER


Karangan Ilmiah, Non-Ilmiah, dan Tidak Ilmiah

Apa itu Karangan?
Mengarang atau menulis sebuah karangan merupakan salah satu kegiatan dalam bidang studi bahasa Indonesia. Sejak duduk di bangku sekolah dasar, para murid sudah diajarkan untuk menulis sebuah karangan mulai dari menceritakan pengalaman pribadi saat liburan hingga menulis sebuah karangan dengan tema tertentu yang lebih ilmiah. Dalam kegiatan membaca, para murid juga menemukan karangan dalam bentuk wacana. Wacana yang kita baca dari sebuah buku disajikan dengan jenis karangan yang berbeda-beda. Masing-masing jenis karangan juga memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan jenis lainnya. Pada kesempatan ini, kita akan membahas jenis-jenis karangan dan mengenali ciri-cirinya. Dengan pembahasan ini diharapkan murid dapat mengenali jenis-jenis karangan berdasarkan ciri-ciri yang terlihat dan dapat menulis sebuah karangan dengan jenis yang diinginkan.

Pengertian Karangan
Karangan adalah sebuah karya tulis yang mengungkapkan fikiran atau gagasan pengarang dalam satu kesatuan tema yang utuh. Karangan merupakan rangkaian dari hasil fikiran atau ungkapan perasaan yang dituangkan dalam bentuk tulisan.
Karangan terdiri dari beberapa paragraf yang saling berhubungan satu sama lainnya. Tiap paragraf mengandung gagasan utama dan dilengkapi dengan gagasan penjelas. Setiap paragraf dalam karangan menampilkan satu kesatuan fikiran. Karangan dibuat untuk menyampaikan ide atau gagasan tentang segala sesuatu kepada pembaca.
Setiap karangan disusun berdasarkan tema tertentu. Tema karangan adalah sesuatu yang akan disampaikan atau segala hal yang menjadi pokok masalah dalam karangan. Itu sebabnya, sebelum menulis sebuah karangan penulis lebih dulu menentukan tema karangannya.
Berdasarkan sifatnya, karangan dibedakan menjadi karangan fiksi dan karangan nonfiksi. Karangan fiksi adalah karangan yang ditulis menggunakan sisi imajinatif pengarang. Karangan non fiksi adalah karangan yang ditulis berdasarkan fakta atau kejadian yang benar-benar terjadi.
Untuk menyusun karangan, kita dapat membuat sebuah kerangka karangan, yaitu rencana kerja yang meuat garis-garis besar suatu karagan. Kerangka biasanya terdiri dari judul dan poin-poin penting yang akan dibahas. Kerangka sengaja dibuat sebagai acuan dalam mengembangkan karangan.

Jenis-jenis dan Ciri Karangan
Berdasarkan bentuknya, karangan dibedakan menjadi lima jenis yaitu karangan narasi, deskripsi, argumentasi, eksposisi, dan persuasi. Kelima jenis karangan tersebut merupakan jenis karangan yang umum kita temukan dalam kehidupan sehari-hari.

·           Karangan Narasi
Karangan narasi adalah jenis karangan yang berisi rangkaian peristiwa atau kejadian yang susul-menyusul sehingga membentuk alur cerita atau plot. Karangan narasi umumnya menceritakan suatu peristiwa atau kejadian sedemikian sehingga pembaca seolah-olah mengalami sendiri kejadian tersebut.
Karangan narasi merupakan jenis karangan yang bersifat fiksi atau nonilmiah. Cerita dalam karangan narasi biasanya disajikan berdasarkan urutan waktu sehingga dikembangkan dengan pola proses. Jenis karangan ini biasanya digunakan dalam cerpen, dongeng, novel, dan sebagainya.

Berikut beberapa ciri-ciri dari karangan narasi:
1. Menyajikan serangkain peristiwa atau kejadian
2. Melibatkan toko dan konflik sebagai inti karangan
3. Disajikan dengan urutan kronologis yang jelas
4. Memiliki setting yang disampaikan dengan jelas
5. Bertujuan untuk menghibur pembaca

·           Karangan Deskripsi
Karangan deskripsi adalah jenis karangan yang melukiskan sesuatu sesuai dengan keadaan sebenarnya sehingga pembaca seolah-olah dapat melihat, mendengar, mencium, dan merasakan segala sesuatu yang dilukiskan dalam karangan tersebut.
Karangan deskripsi menggambarkan sebuah objek sedemikian rupa agar pembaca seolah-olah melihat secara langsung objek yang digambarkan oleh penulis. Dalam hal ini, penulis harus memiliki kemampuan dalam menggunakan kata-kata yang tepat agar dapat ditangkap oleh pembaca.
Berikut beberapa ciri-ciri dari karangan deskripsi:
1. Menggambarkan suatu objek tertentu
2. Bersifat objektif sesuai dengan kondisi objek 
3. Melibatkan observasi panca indera
4. Bertujuan menciptakan kesan atau pengalaman pembaca
5. Penulis dapat menggunakan metode realistis atau impresionistis.

·           Karangan Eksposisi
Karangan eksposisi atau karangan paparan adalah jenis karangan yang berisi uraian atau penjelasan tentang suatu hal dengan tujuan memberikan informasi atau pengetahuan sejelas-jelasnya kepada pembaca. Karangan eksposisi bersifat ilmiah dan nonfiksi.
Karena bersifat ilmiah, karangan eksposisi umumnya disertai dengan suatu fakta berupa data statistik, angka-angka, grafik, contoh ilustrasi, atau fakta lain yang bertujuan untuk memperjelas pemaparan. Karangan eksposisi biasanya digunakan dalam berita atau artikel ilmiah.
Berikut beberapa ciri-ciri karangan eksposisi:
1. Menjelaskan informasi atau pengetahuan baru
2. Menyatakan sesuatu yang faktual sesuai data
3. Tidak berusaha mempengaruhi pembaca
4. Menunjukkan analisis secara objektif
5. Menunjukkan suatu proses

·           Karangan Argumentasi
Sesuai dengan namanya, karangan argumentasi adalah jenis karangan yang berisi alasan-alasan untuk membuktikan kebenaran suatu pendapat atau argumen. Karangan argumentasi harus disertai dengan fakta dan data sebagai pendukung untuk memperkuat argumen.
Berikut beberapa ciri-ciri karangan argumentasi:
1. Berisi argumen dan alasan-alasan
2. Mencoba meyakinkan pembaca akan kebenaran gagasan
3. Dilengkapi dengan bukti-bukti atau fakta
4. Penulis harus menghindari keterlibatan emosi
5. Menggunakan bermacam-macam pola pembuktian

·           Karangan Persuasi
Karangan persuasi adalah jenis karangan yang berisi ajakan kepada pembaca dengan cara memberikan alasan dan prospek baik yang meyakinkan. Karangan persuasi mengandung bujukan, ajakan, atau rayuan yang bertujuan mempengaruhi pembaca dengan pendekatan psikologis.
Berikut beberapa ciri-ciri karangan persuasi:
1. Berisi bujukan dan bersifat mengajak
2. Dilengapi alasan kuat berupa data atau contoh prospek
3. Menghindari konflik agar pembaca tidak kehilangan kepercayaan
4. Berusaha mendapat kesepakatan dengan pembaca

Bentuk-bentuk Karangan

Ciri-Ciri Karangan Ilmiah
Menurut Brotowidjoyo, karangan ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuanyang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar. Karya ilmiah dapat juga berarti tulisan yang didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya/ keilmiahannya (Susilo, M. Eko, 1995:11).
Ciri-ciri karangan ilmiah, yaitu :
·         Sistematis, artinya mengikuti pola pengembangan tertentu, misalnya pola urutan, klasifikasi, kausalitas, dan sebagainya.
·         Objektif, artinya pembahasan suatu hasil penelitian  sesuai dengan yang diteliti.3. cermat, tepat, dan benar.
·         Tidak persuasive
·         Tidak argumentative
·         Tidak emotif
·         Netral, artinya tidak mengejar keuntungan sendiri atau pihak tertentu;
·         Tidak melebih-lebihkan sesuatu

Isi ( batang tubuh ) sebuah karya ilmiah harus memenuhi syarat metode ilmiah. Menurut John Dewey, ada 5 langkah pokok proses ilmiah :
1)    Mengenali dan merumuskan masalah
2)    Menyusun kerangka berpikir dalam rangka penarikan hipotesis.
3)    Merumuskan hipotesis ( dugaan hasil sementara)
4)    Menguji hipotesis
5)    Menarik kesimpulan

Hal-hal yang harus ada dalam karangan ilmiah antara lain :
1)      Karya tulis ilmiah memuat gagasan ilmiah lewat pikiran dan alur pikiran.
2)     Keindahan karangan tulis ilmiah terletak pada bangun pikir dengan unsur-unsur yang menyangganya.
3)     Alur pikir dituangkan dalam sistematika dan notasi.
4)     Karya tulis ilmiah terdiri dari unsur-unsur: kata, angka, tabel, dan gambar, yang tersusun mendukung alur pikir yang teratur.
5)     Karangan ilmiah harus mampu mengekspresikan asas-asas yang terkandung dalam hakikat ilmu dengan mengindahkan kaidah-kaidah kebahasaan.
6)     Karangan ilmiah terdiri dari serangkaian narasi (penceritaan), eksposisi (paparan), deskripsi (lukisan) dan argumentasi (alasan).

Ciri-Ciri Karangan Non-Ilmiah
Karya non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak terlalu formal).
Ciri-ciri karangan non ilmiah, yaitu :
§  Ditulis berdasarkan fakta pribadi
§  Fakta yang disimpulkan subyektif
§  Gaya bahasa konotatif dan popular
§  Tidak memuat hipotesis
§  Penyajian dibarengi dengan sejarah
§  Bersifat imajinatif
§  Situasi didramatisir.


Sifat Karangan Non Ilmiah :
1.      Emotif
Yaitu sedikit informasi, kemewahan dan cinta menonjol, melebihkan kebenaran, mencari keuntungan, tidak sistematis.
2.     Persuasif
Yaitu cukup informatif, penilaian fakta tidak dengan bukti, bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap dan cara berpikir pembaca.
3.     Diskriktif
Yaitu informatif sebagian imaginatif dan subyektif, nampaknya dapat dipercaya, pendapat pribadi.
4.     Kritik tanpa dukungan bukti
Yaitu tidak memuat informasi spesifik, berisi bahasan dan kadang-kadang mendalam tanpa bukti.

Perbedaan Karya Ilmiah dengan Non Ilmiah
Perbedaan-perbedaan yang dimaksud dapat dicermati dari beberapa aspek.
1)      Karya ilmiah harus merupakan pembahasan suatu hasil penelitian (faktual objektif). Faktual objektif adalah adanya kesesuaian antara fakta dan objek yang diteliti. Kesesuaian ini harus dibuktikan dengan pengamatan atau empiri.

2)     Karya ilmiah bersifat metodis dan sistematis. Artinya, dalam pembahasan masalah digunakan metode atau cara-cara tertentu dengan langkah-langkah yang teratur dan terkontrol melalui proses pengidentifikasian masalah dan penentuan strategi.
3)     Dalam pembahasannya, tulisan ilmiah menggunakan ragam bahasa ilmiah. Dengan kata lain, ia ditulis dengan menggunakan kode etik penulisan karya ilmiah.

Bentuk karangan non Ilmiah :
-         Dongeng
-         Novel
-         Drama
-         Roman

Ciri-Ciri Karangan Semi Ilmiah (Ilmiah Populer)
Karya tulis semi ilmiah merupakan sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan yang ditulis dengan bahasa konkret dan formal, kata-katanya teknis dan didukung dengan fakta umum yang dapat dibuktikan kebenarannya. Karya tulis ini juga merupakan sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan penulisannya tidak semiformal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering dimasukkan dalam karya tulis ini. 
Ciri-ciri karangan semi ilmiah atau ilmiah populer, yaitu :
·            Ditulis berdasarkan fakta pribadi
·            Fakta yang disimpulkan subjektif
·            Gaya bahasa formal dan popular
·            Mementingkan diri penulis
·            Melebih-lebihkan sesuatu
·            Usulan-usulan bersifat argumentatif.
·            Dan Bersifat persuasif.
Bentuk karangan semi ilmiah :
ü  Artikel
ü  Editorial
ü  Opini
ü  Tips
ü  Reportase
ü  Resensi buku : Bentuk kombinasi antara uraian, ringkasan, dan kritik objektif terhadap sebuah buku.



Sumber :
Ahp, eko. 24 Oktober 2010. Karangan Ilmiah, Ilmiah Populer, dan Non ilmiah.
Ajusniye. 19 September 2008. Perbedaan Tulisan Ilmiah Popular dengan Tulisan Ilmiah Murni.

No comments:

Post a Comment